Cari Blog Ini :

Tampilkan postingan dengan label Hobby. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hobby. Tampilkan semua postingan

Jumat, 14 Februari 2014

Tanaman Buah Langka & Unik

Salam hangat DaGakers,

Mari kita lihat hobby lainnya yaitu hobby bercocok tanam, untuk penggemar tanaman buah yang langka dan unik, ini waktunya para DaGakers untuk mencari tahu.

I. Tanaman Buah: JABOTICABA
Jaboticaba adalah tanaman unik yang sampai hari ini nilai jual pohon dan buahnya masih tergolong tinggi. Padahal pohon jaboticaba atau disebut juga dengan nama anggur Brasil ini sudah lama ada di Indonesia dan sudah banyak yang membudidayakannya. Namun karena hampir semuanya dibudidayakan melaui biji dan pertumbuhan pohonnya yang lambat membuat harga bibit pohon jaboticaba masih relatif tinggi. Bahkan kami memprediksi, tahun-tahun ke depan ketika tanaman sudah banyak terserap kolektor, untuk tanaman yang siap dibuahkan atau pernah berbuah di petani akan sulit. Tentu saja hal ini akan memicu kenaikan harga tanaman jaboticaba yang mulai berbuah atau belajar berbuah berukuran 150cm.
Untuk bibit jaboticaba ukuran kecil dengan umur tanaman satu sampai tiga tahun, mungkin malah semakin banyak dijumpai, tapi tanaman yang berumur lima tahun ke atas yang telah berbuah akan sulit dijumpai karena telah terserap pasar, dibeli para kolektor sebelumnya. Memang tanaman yang berukuran 2 meter sampai 4 meter masih juga ditemui diantara para petani, tapi harganya yang puluhan juta membuat para kolektor pemula keberatan mengeluarkan uangnya. Mungkin tanaman ukuran 150cm yang telah berbuah harganya akan naik pada 2 atau 3 tahun mendatang.
Lambatnya pertumbuhan bibit pohon jaboticaba tentu yang menjadi penyebab utamanya, apalagi tumbuhan ini masih ditanam dari biji. Beberapa pekebun memang sudah mulai membudidayakannya melalui stek dan cangkok, tapi jumlahnya masih sedikit sekali bila dibandingkan dengan tanaman dari biji. Belum lagi tingkat keberhasilannya yang masih minim. Tanaman dari biji umur setahun sudah mencapai 20 cm lebih, tapi bila distek, lima bulanpun belum tentu berakar. Bahkan ketika dicangkok, delapan bulan baru bisa mengeluarkan akar, sama halnya dengan mencangkok pohon sawo, setidaknya demikianlah yang telah dilakukan beberapa pekebun.
Kalau boleh dibilang sebenarnya pohon anggur Brasil ini bisa berbuah setelah 3 atau 4 tahun di negara asalnya. Atau percaya atau tidak, kami pernah menjumpai pohon berukuran 100 cm dengan batang sebesar ibu jari berumur 2 tahunan lebih sudah berbuah. Padahal menurut anggapan banyak orang, katanya, pohon ini baru bisa berbuah setelah tinggi tanaman 150cm dengan banyak batang dan batang poko sebesar lengan orang dewasa. Bisa dibayangkan bahwa tanaman seperti itu umurnya sudah mencapai di atas lima tahunan. Akhirnya banyak orang malas memelihara tanaman kecil karena menunggunya lama bahkan sampai belasan tahun katanya.
Tapi sadar atau tidak, sebenarnya menanam pohon Jaboticaba adalah berinvestasi. Ukuran tanaman 100cm, bila dirawat dengan baik setahun harganya akan menjadi 2 atau tiga kali lipat, apalagi sampai bisa membuahkannya setelah 2 tahun kemudian, harganya akan melonjak tinggi. Padahal jaboticaba adalah tanaman yang paling mudah dirawat. Bisa ditanam dalam polibag, pot, drum atau pun tanah sekalipun. bahkan tanpa perawatan yang intensif pohon ini tidak akan mati.
Belum lagi harga buahnya yang mahal antara 100.000 sampai 150.000 per kilonya.
Tanaman ini tetap menjadi tanaman yang memiliki prospek yang cerah di masa depan.
Dengan rasa buahnya yang unik, kita bisa menikamati 7 rasa pada buahnya setelah matang pada hari yang berbeda selama 9 hari. Kaya antioksidan sehingga termasuk buah yang dikategorikan sebagai anti cancer. Belum lagi manfaat kulit buahnya yang bisa dijadikan sebagai anti asma dan batuk berdarah. Bahkan buahnya yang seperti anggur tak kalah nikmatnya bila dijadikan wine. Sehingga Jaboticaba termasuk kedalam buah-buahan yang kaya manfaat dan menyehatkan bagi orang yang mengkonsumsinya.
Sayang, buahnya belum banyak di pasaran karena belum ada yang mengebunkan dengan serius pada kapasitas besar. Padahal tanaman ini berbuah sepanjang tahun, setidaknya bisa 3 sampai 4 kali panen dalam setahun. Bahkan kami sempat menemuka pohon Jaboticaba yang tidak berhenti berbuah, artinya sebelum buahnya matang semua, bunganya sudah muncul lagi dan seterusnya. Jadi bagaimanapun juga tanaman ini tetap berpotensi besar untuk dikebunkan. Bisa jadi anggur Brasil ini akan mengalahkan populeritas anggur merah atau anggur hijau. Bahkan bila ditilik dari kandungan buahnya, jaboticaba berpotensi sebagai tanaman buah herbal juga.
Dengan potensi yang sedemikian besar agaknya kita perlu melirik tanaman ini sehingga tidak akan pernah lagi dijadikan tanaman hias, tanaman langka ataupun tanaman
koleksi belaka. Bukan hanya memperbanyak tanamannya yang memiliki nilai ekonomis tinggi, membuahkan pohon anggur Brasil ini juga memiliki prospek yang cerah bila dibandingkan dengan tanaman musiman seperti durian, mangga ataupun rambutan. Bibit Jaboticaba masih terus terserap pasar berapapun banyaknya, ke depannya buahnya akan dapat kita nikmati sebagai wine, buah herbal atau sebagai buah segar yang dijual di swalayan.
Siapa mau mencoba?
 
 
II. Tanaman Buah : BAOBAB
 
 
          Pohon Baobab berasal dari Benua Afrika dan juga tumbug di Negara Yaman, Oman dan Australia. Tanaman ini dapat tumbuh dengan besar sekali, dimana tingginya mencapai 40 meter, diameter batang mencapai 15 meter. Baobab paling besar ada di Limpopo, Afrika Selatan dengan tinggi 47 meter dan diameter 15.9 meter. Bentuk batangnya seperti tong dan bercabang di puncak pohonnya. daunnya kecil-kecil sehingga batang dan cabangnya terlihat. Cabang-cabang tersebut mirip akar hingga pohon tersebut seolah tumbuh terbalik dimana akarnya berada di atas pohon ini.
           Universitas Indonesia sebagai salah satu nominasi green kampus juga menanam pohon ini di rektoratnya. Pohon ini juga ditanam di Kebun Raya Purwodadi, Pabrik Gula Rajawali Subang dan Kebun Raya Bogor. Di Bogor pohon tersbeut tidak berbuah karena suhu Bogor yang dingin, padahal pohon yang biasa disebut sebagai Kyai Tambleg ini hidup di subsahara Afrika yang panas.
            Pohon ini akan berbuah jika tumbuh di lingkungan yang cukup panas seperti habitatnya di Afrika. Pohon tersebut berbunga terlebih dahulu dan mekar hanya waktu sehari. Pada saat itu hewan-hewan seperti kelelawar menghisap nektar bunga tersebut sambil membuahi buah tersebut. Rontok bunganya ke bawah menimbulkan bau yang kurang sedap seperti daging busuk. Pohon yang terbuahi akan berbentuk tikus menggantung dengan kepala dibawah.
            Buahnya disebut juga buah super (super fruit) yang mengandung banyak sekali nilai gizi. Tiap 100 mg buah Baobab mengandung vitamin C 150 mg & kalsium 293 mg. Kandungan antioksidannya lebih tinggi enam kali di banding cranberry & blueberry atau dua kali lebih banyak ketimbang Gojiberry. Buah ini memiliki pektin 23% yang bisa digunakan sebagai perekat  dan pengental. Bijinya juga biaa dimakan setelah dibakar atau di goreng dan mirip dengan biji jambu monyet atau biji mede.
 
III. Tanaman Buah : ZAITUN
 
Inilah yang namannya buah zaitun,tanaman yang masih langka di Indonesia. Namun sekarang banyak diburu orang,karena walaupun tidak berbuah di Indonesia tapi daun dan batangnya masih bisa di manfaatkan sebagai obat herbal. Seandainya saja di negeri ini,tanaman ini bisa berbuah tentu prosfek ke depan akan sangat menjanjikan,karena minyak zaitun sangat mahal dan kegunaannya banyak sekali. Industri kecantikan dan farmasi sangat membutuhkan minyak zaitun,ektrak daun dan batang pohon zaitun. Kita berharap aka nada penelitian lebih  dapat berbuah.  
 
IV. Tanaman Buah: Pitomba Ungu
 
Nah...kalau buah yang dibawah ini namanya grumicama atau juga disebut pitomba ungu. Asalnya dari Brasil dan sedang dikembangkan di Indonesia. Masih langka dan baru beberapa orang saja yang membudidayakannya di Indonesia, hanya kurang lebih 3 orang.  Karena itu bibit tanaman ini masih mahal, sekitar empat ratus ribuan per pohon ukuran 1,5 meter. Buahnya disebut juga cerry Brasil atau cerry spanyol, rasanya manis,bentuknya seperti guava tapi jenisnya cerry. Ada juga pitomba yang berwarna kuning, orang menyebutnya yellow pitomba.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
V. Tanaman Buah: Brazilian Guava
 
Tanaman langka lainnya adalah Brazilian guava. Di Indonesia dikembangkan Brazilian guava merah dan kuning. Pohonnya sama seperti grumicama,hanya batangnya saja yang agak berbeda. Buahnya seperti guava,rasanya manis sedikit asam.Tanaman ini sudah lama dibudidayakan tapi belum populer. Selain grumicama/pitomba, Brazilian guava pun bisa ditanam sebagai tanaman hias atau ornament pada taman karena pohonya bisa dibentuk dan bunganya indah dipandang.
 
 
 
 
 
 
 
                                                                                                          
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
VI. Tanaman Buah: Alpukat Jumbo Hawai
 
Kalau yang ini namanya alpukat jumbo Hawaii, dikembangkan oleh Bapak Prakoso dari Semarang,buahnya selain pulen dan manis,kulitnya dapat dikupas. Di sana ia memiliki 3 buah pohon induk dan dibudidayakan dengan cara sambung pucuk. Buahnya mencapai 2 kg/butir dan harganyapun sekitar dua puluh lima ribuan per butirnya, cukup mahal bila dibandingkan dengan alpukat biasa yang dijual delapan ribuan per kilogram dengan isi 3 buah. Prospek usaha alpukat Hawaii ini sangat menjanjikan.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
VII. Tanaman Buah: Anggur Berastagi
 
Siapa yang tahu anggur Berastagi?(gbr 6)  Nah inilah tanaman yang terkenal itu,yang bersal dari daratan China dan banyak dikembangkan di eropa.  Sayang di Indonesia baru dikenal hanya di Sumatera Utara saja, dan banyak dibudidayakan disana.  Padahal buahnya sangat potensial,harganya saja perkilo bisa mencapai diatas Rp. 40.000. Namanya adalah biwah atau loquat. Rasanya manis agak asam, kandungan vitaminnya C nya cukup tinggi.
 
 
 
 
 
 
 
VIII. Tanaman Buah: Tin atau Ara

Nama               :   Sultane
Berat buah       :  40-45 gram
Warna             :   ungu  kebiruan
Rasa                :  sangat manis
Tinggi pohon   :  5- 7 meter
Tanaman Tin pavorit di USA






Nama               :  Abicou
Berat buah       :   50-60 gram
Warna              :  keunguan hitam
Rasa                 :  manis lezat
Tinggi pohon    :  5-6 meter
Tanaman dari Perancis Selatan.



Nama            :  Bouriassotte Noire
Berat buah    :  70- 80 gram
Rasa             :   manis dan lezat
Warna          :   Keunguan
Tinggi pohon:   6-10 meter
Tanaman berasal dari Perancis selatan






Nama               :  Dauphine
Berat buah       :  100-150gram
Warna             :   hijau, hitam keunguan
Rasa                :  manis
Tinggi pohon   :  5 - 7 meter
Tanaman berasal dari Perancis






Nama                  :   Madeleine
Berat buah          :   100-120 gram
Warna                 :   coklat kemerahan
Rasa                    :   manis
Tinggi pohon       :   4- 6 meter
Tanaman berasal dari Perancis







Nama                 :   Teena
Berat buah         :    50 gram
Warna               :    hijau
Rasa                  :   manis
Tinggi pohon     :  5 - 7 meter
Tanaman berasal dari Perancis





Nama                :  Noire de caromb
Berat buah        :  60- 70 gram
Rasa                 :   manis lezat
Warna              :   Keunguan
Tinggi pohon    :   5 - 7 meter
Tanaman berasal dari Perancis selatan






Nama                       ;    panache
Berat buah               ;    45 - 50 gram 
Warna                      ;    hijau kekuningan
Rasa                         ;   manis
Tinggi pohon            ;   5 - 7 meter
Tanaman berasal dari Perancis, bagus untuk hiasan taman karena warnanya belang hijau kuning seperti zebra.





Nama                   :  Grisse de Saint Jean
Berat buah           :  35- 40 gram
Warna                  :  abu-abu- kecoklatan
Rasa                     :  manis
Tinggi pohon        :  6 - 10 meter








Nama                  :  Bellone
Berat buah          :  60 gram
Warna                 :  hitam
Rasa                   :  manis
Tinggi pohon      :  5 - 8 meter
Tanaman berasal dari Perancis





Nama                      :  Negrone
Berat buah              :  35- 40 gram
Warna                     :  ungu
Rasa                        :  manis lezat
Tinggi pohon           :  4- 6 meter
Tanaman berasal dari Perancis






Tertarik untuk mengkoleksi atau bahkan membudidayakannya? Tunggu apalagi DaGakers, segera berburu .... hanya kalau sudah capek dan lapar, jangan lupa mampir di Dapoer Glagah - Yogyakarta yaa...
 
 
Mengutip dari:
- http://www.angelnurserry.com

Jumat, 18 Oktober 2013

Kura-Kura Yang Di Lindungi di Dunia maupun di Indonesia

Salam Hangat DaGakers,

           Populasi kura-kura saat ini di dunia semakin menurun, yang diakibatkan perburuan kura-kura untuk di perdagangkan, object penelitian maupun untuk hidangan makanan utama. Kalau bukan kita siapa lagi yang akan menjaganya?

A. Berikut ini adalah 25 kura-kura di dunia, yang di lindungi karena populasinya yang semakin sedikit :


 
B. Berikutnya ini 31 satwa reptil yang di lindungi di Indonesia menurut PP No 7 Tahun 1999:
 
 
PERINGATAN :
1.      Barangsiapa dengan Sengaja menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup; (Pasal 21 ayat (2) huruf a), diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2));
2.      Barang Siapa Dengan Sengaja menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan mati (Pasal 21 ayat (2) huruf b), diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2));
3.      Dengan Sengaja memperniagakan, menyimpan atau memiliki kulit, tubuh, atau bagian-bagian lain satwa yang dilindungi atau barang-barang yang dibuat dari bagian-bagian tersebut atau mengeluarkannya dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia; (Pasal 21 ayat (2) huruf d), diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2)); (Pasal 40 ayat (2)); (Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang KSDAH dan Ekosistemnya)


Mengutip dari:
- http://www.iucn-tftsg.org
- http://www.profauna.org
- http://blogmhariyanto.blogspot.com

Selasa, 27 Agustus 2013

Pengetahuan Dasar Mengenai Kura-Kura

Salam Hangat DaGakers,
Seperti post sebelumnya, kita mengetahui 3 golongan kura-kura berdasarkan tempat hidupnya yaitu Turtle (akuatik / hidup di air), Tortoise (terrestrial / hidup di darat) dan Terrapin (Semi Akuatik / hidup di dua alam yaitu air dan darat). Kura-Kura adalah reptil dari ordo Testudines, hampir semuanya memiliki tubuh yang di lindungi oleh sebuah tulang khusus atau tempurung bertulang rawan yang terbentuk dari rusuknya.  Kura-kura yang paling awal telah ada sejak 215 juta tahun yang lalu, ini menjadikan kura-kura adalah kelompok reptil tertua, dan kelompok yang paling purba di bandingkan dengan kadal dan ular. Saat ini masih ada 300 spesies yang masih ada,  dan kebanyakan sudah terancam punah.
Kura-Kura adalah binatang ectothermic atau berdarah dingin, ia mendapatkan panas tubuh dari lingkungan sekitarnya, itulah mengapa kura-kura sering terlihat berjemur untuk mendapatkan panas dari sinar matahari.
Anatomi dan morfologi kura-kura memiliki beragam jenis ukuran. Kura-kura laut (penyu) memiliki ukuran yang lebih besar di banding saudaranya di darat maupun di air tawar. Penyu terbesar saat ini adalah penyu laut berpunggung berbulu raksasa (leatherback Sea turtle), dimana panjang tempurung mencapai 2 meter dan berat lebih dari 900 kg. Kura-kura air tawar umumnya lebih kecil, namun temuan terbesar adalah labi-labi (Pelochelys cantorii / kura bertulang rawan) di Asia yang panjangnya mencapai 2 meter (Das, 1991). Kura air tawar terbesar lainnya common snapping turtle (Chelydra serpentina), terbesar di Amerika Utara, yang memiliki panjang tempurung hingga 80 cm dan berat sekitar 60 kg. Kura-kura darat raksasa terbesar adalah Seychelles  di kepulauan Galapagos yangpanjang tempurungnya bisa mencapai 1,5 meter dengan berat mencapai 300 kg.
Kura-kura dibagi menjadi 2 kelompok, menurut cara mereka menarik leher mereka ke dalam tempurungnya yaitu Cryptodira (yang dapat menarik leher mereka dan melipatnya di bawah spine-nya) dan Pleurodira (yang dapat melipat leher mereka ke samping). Sekarang mari kita telaah lebih lanjut mengenai penjelasan bagian-bagian dari tubuh kura-kura, sebagai berikut:
A.      Kepala kura-kura 
Kebanyakan kura-kura yang menghabiskan hampir seluruh hidupnya di daratan memiliki mata yang selalu melihat ke bawah pada objek yang ada dihadapannya. Beberapa kura-kura air tawar, seperti kura-kura common dan labi-labi, memiliki mata yang lebih dekat ke bagian atas kepala. Spesies kura-kura ini dapat bersembunyi dari predator di perairan dangkal dimana mereka menenggelamkan seluruh badannya dalam air kecuali mata dan lubang hidungnya. Penyu laut memiliki kelenjar dekat matanya yang menghasilkan air mata bergaram yang berfungsi untuk membuang garam berlebih dari tubuhnya yang diambil dari air yang mereka minum. Kura-kura memiliki keistimewaan berupa kemampuan penglihatan malam hari yang hebat yang disebabkan oleh sejumlah besar sel batang pada retina mereka. Kura-kura memiliki penglihatan warna dengan kekayaan subtipe cone dengan sensitivitas antara hampir Ultraviolet (UV A) hingga Merah. Beberapa kura-kura darat memiliki kemampuan ‘mengejar mangsa’ yang sangat buruk, sehingga biasanya justru menjadi mangsa bagi predator yang berburu mangsa yang dapat bergerak cepat. Namun, kura-kura karnivora dapat dengan cepat menggerakkan kepalanya untuk menggigit tiba-tiba. Kura-kura memiliki sebuah mulut lebar yang kokoh. Kura-kura menggunakan rahangnya untuk memotong dan mengunyah makanan. Sebagai pengganti gigi, rahang atas dan bawah pada kura-kura dilapisi oleh deretan tulang yang keras. Kura-kura karnivora biasanya memiliki tulang yang berbentuk pisau tajam untuk mengiris-iris mangsanya. Kura-kura herbivora memiliki tulang yang ujungnya seperti gergaji untuk memotong-motong tanaman yang keras. Kura-kura menggunakan lidahnya untuk membantu mengunyah makanan, tapi mereka tidak dapat, tidak seperti kebanyakan reptil, menjulurkan lidahnya untuk menangkap makanan. 

B.      Tempurung kura-kura
    Tempurung kura-kura bagian atas disebut carapace. Tempurung bagian bawah yang membalutnya disebut plastron. Carapace dan plastron tersambung pada sisi-sisi kura-kura oleh strukur tulang yang disebut bridges. Lapisan bagian dalam pada kura – kura terbuat dari sekitar 60 tulang yang meliputi porsi tulang belakang dan rusuk, yang berarti bahwa kura-kura tidak dapat merangkak keluar dari tempurungnya. Pada kebanyakan kura-kura, lapisan luar tempurung dilapisi oleh sisik-sisik keras yang disebut scute yang merupakan bagian dari kulit luarnya, atau epidermis. Scute terbuat dari protein berserat yang disebut keratin yang juga membentuk sisik pada reptil lainnya. Scute ini tumbuh melebihi lapisan-lapisan antara tulang-tulang tempurung dan menambah kekuatan tempurung. Beberapa kura-kura tidak memiliki scute yang keras. Contohnya, penyu berpunggung kulit dan labi-labi yang memiliki tempurung yang dilapisi kulit scute yang halus dan bukan scute yang keras. Bentuk tempurung kura-kura memberi petunjuk yang sangat menolong mengenai bagaimana kura-kura tersebut hidup. Kebanyakan kura-kura darat memiliki tempurung yang besar dan berbentuk kubah yang membuat sulit bagi predator untuk menghancurkan tempurung diantara taring-taringnya. Satu dari sedikit pengecualian adalah kura-kura darat pancake Afrika yang memiliki tempurung yang lentur dan datar yang membuatnya dapat bersembunyi diantara repihan batu. Kebanyakan kura-kura akuatik memiliki tempurung yang datar dan beralur yang membantu dalam berenang dan menyelam. Kura-kura musk dan kura-kura alligator Amerika memiliki plastron yang berbentuk menyilang dan kecil yang memberikan gerakan kaki yang lebih efisien untuk berjalan sepanjang dasar kolam dan sungai. Warna tempurung kura-kura bisa bermacam-macam. Tempurung pada umumnya berwarna cokelat, hitam, atau hijau gelap. Pada beberapa spesies, tempurungnya memiliki tanda-tanda berwarna merah, oranye, kuning, atau abu-abu dan tanda-tanda ini bisa berupa totol-totol, garis-garis, atau bintik-bintik acak. Salah satu dari kura-kura yang paling berwarna adalah kura-kura painted yang memiliki plastron berwarna kuning dan tempurung berwarna hitam atau hijau tua dengan bintiki merah disekitar sisi-sisinya.
Kura-kura darat, yang hidup di dataran, memiliki tempurung yang lebih berat. Kebalikannya, kura-kura akuatik dan labi-labi memiliki tempurung yang lebih ringan yang membantunya untuk tidak tenggelam dalam air dan berenang dengan laju yang lebih cepat. Tempurung yang lebih ringan ini memiliki sebuah ruang kosong besar yang disebut fontanelles diantara tulang-tulang tempurung. Tempurung pada penyu berpunggung bulu sangat ringan karena mereka memiliki sedikit scute dan terisi banyak fontanelles.
Kulit dan pergantian kulit
. Seperti yang telah dijelaskan di atas, lapisan luar tempurung adalah bagian dari kulit, masing-masing scute (atau piring) pada tempurung merupakan sebuah sisik yang termodifikasi. Tempurung tersebut terdiri dari kulit dengan sisik-sisik yang lebih kecil, sama seperti kulit reptil lainnya. Kura-kura akuatik dan terrapin tidak berganti kulit dalam satu kali proses, seperti yang dilakukan oleh ular, tapi secara berlanjut, dalam potongan-potongan yang kecil. Ketika berada dalam sebuah lingkup akuaria, lembaran kecil kulit mati dapat dilihat dalam air (terkadang terlihat seperti potongan plastik tipis) ketika telah berkerak, bahkan ketika hewan tersebut menggosok-gosokkan badannya pada sepotong kayu atau batu. Kura-kura darat juga berganti kulit, tapi sejumlah besar kulit mati dapat diakumulasi menjadi potongan tebal yang memberi perlindungan pada bagian-bagian tubuh diluar tempurung. Scute pada tempurung tidak pernah berganti, dan, semakin lama terakumulasi, tempurung menjadi semakin tebal. Dengan menghitung lingkaran yang terbentuk oleh scute yang lebih tua dan lebih kecil di atas scute yang lebih muda dan lebih besar, memungkinkan kita untuk memperkirakan umur seekor kura-kura, bila kita mengetahui berapa banyak scute yang diproduksi dalam setahun. Metode ini kurang akurat, dikarenakan sebagian besar angka pertumbuhan tidak konstan, tapi juga karena sebagian scute terkadang jatuh dari tempurung.
C.      Kaki kura-kura
Kura-kura darat memiliki kaki yang pendek. Kura-kura darat terkenal memiliki gerak yang lamban, hal ini dikarenakan oleh tempurungnya yang berkubah dan berat tapi juga karena gaya berjalan merangkak yang tidak efisien yang mereka miliki, dengan kaki-kaki yang meregang satu sama lain, tidak seperti kadal yang berkaki lurus satu sama lain langsung dibawah badan, seperti juga pada mamalia. Kura-kura yang bersifat amfibi biasanya memiliki anggota badan yang sama dengan kura-kura darat tadi kecuali kaki mereka memiliki selaput jari dan biasanya memiliki kuku yang panjang. Kura-kura ini berenang menggunakan keempat kakinya dengan cara yang sama seperti anjing yang sedang berenang, dengan kaki-kaki pada sisi kanan dan kiri tubuh mengayun bergantian. Kura-kura air tawar yang besar lebih jarang berenang dibanding kura-kura air tawar yang kecil, dan spesies yang sangat besar, seperti kura-kura alligator, jarang sekali berenang, lebih menyukai berjalan sepanjang dasar danau atau sungai. Seperti juga selaput kaki, kura-kura air tawar juga memiliki kuku yang sangat panjang, digunakan untuk membantunya dalam memanjat tepi sungai dan mengambang ke atas, dimana mereka senang berjemur. Kura-kura air tawar jantan lebih banyak memiliki kuku yang panjang, dan hal ini digunakan untuk merangsang betina saat kawin. Meskipun kebanyakan kura-kura air tawar memiliki kaki berselaput jari, beberapa kura-kura air tawar, seperti kura-kura moncong babi, memiliki kaki berbentuk dayung yang sejati, dengan jari-jari yang menyatu membentuk dayung dan kuku-kuku yang kecil. Spesies ini berenang dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh penyu (lihat dibawah). Penyu hampir seluruhnya akuatik dan memiliki kaki berbentuk dayung (flipper) sebagai pengganti kaki. Penyu “terbang” dalam air, menggunakan gerakan naik-turun pada kaki dayung depan untuk menciptakan gaya dorong; kaki belakang tidak digunakan untuk berenang tapi mungkin digunakan untuk penyeimbang. Dibandingkan dengan kura-kura air tawar, penyu jarang sekali naik ke daratan, dan biasanya hanya untuk menetas saja. Penyu jantan biasanya tidak pernah meninggalkan lautan, sedangkan betina harus naik ke daratan untuk menetaskan telur. Mereka bergerak sangat lamban, menyeret badan mereka dengan kaki dayungnya. Kaki dayung belakang mereka digunakan untuk menggali lubang telur dan mengisinya kembali dengan pasir ketika telur-telurnya sudah ditetaskan.
 
D.     Umur & Jenis Kelamin kura-kura 
Ukuran tidak bisa dijadikan patokan umur, namun kura2 peliharaan biasanya tumbuh lebih cepat daripada kura2 liar. Hal ini biasanya disebabkan karena kura2 peliharaan tidak melakukan hibernasi dan pemberian makan yang terlalu banyak. Makan yang berlebihan dapat membahayakan kura-kura.
Kura-kura yang baru menetas, biasanya berukuran kurang lebih 1 inchi (2,5 cm). setelah setahun ukurannya menjadi sekitar 2-3,5 inchi (5-9 cm). Kura-kura jantan dianggap telah matang seksualnya ketika mencapai ukuran 4 inchi (10,5 cm) dan betina pada ukuran 5 inchi (13 cm). Kura2 dewasa bisa mencapai ukuran 7 – 9 inchi (17,8 – 22,8 cm) dan betina bisa mencapai 10 – 12 inchi (25 – 30,5 cm).
Secara umum, kematangan seksual kura-kura ditentukan oleh ukurannya. Anda harus menunggu hingga ukurannya mencapai 4 inchi (10,5 cm) untuk dapat menentukan jenis kelaminnya. Tidak mudah untuk menentukan jenis kelaminnya jika berukuran dibawah 10 cm. Ukuran tersebut biasanya dicapai setelah usia 2 hingga 4 tahun. Bentuk plastron baru menjamin jantan atau Betina ketika kura-kura tesebut sudah cukup besar. Ketika masih kecil, plastron bukanlah patokan jenis kelaminnya. 


C.     Taxonomy kura-kura
Untuk menghindari kebingungan, kata “chelonian” lebih populer diantara para dokter hewan, peneliti, dan konservasionis yang bekerja pada hewan ini, sebagai nama dari semua anggota Ordo Testudines. Hal ini didasari dari bahasa Yunani kuno χελώνη (chelone, Yunani baru χελώνα), yang berarti kura-kura darat. Berikut ini adalah taksonomi kura-kura dari daftar family testudines:
1.      Subordo Paracryptodira (punah) 
2.      Subordo Cryptodira
• Famili Chelydridae (Kura-kura alligator)
• Famili Meiolaniidae (punah)
• Superfamili Chelonioidea (Penyu laut)
• Famili Protostegidae (punah)
• Famili Thalassemyidae (punah)
• Famili Toxochelyidae (punah)
• Famili Cheloniidae (Penyu laut hijau dan kerabatnya)
• Famili Dermochelyidae (Penyu berpunggung bulu)
• Superfamili Kinosternoidea
• Famili Dermatemydidae (Kura-kura sungai)
• Famili Kinosternidae (Kura-kura lumpur)
• Famili Platysternidae (Kura-kura berkepala besar)
• Superfamili Testudinoidea
• Famili Haichemydidae (punah)
• Famili Lindholmemydidae (punah)
• Famili Sinochelyidae (punah)
• Famili Emydidae (Kura-kura kolam/Kura-kura Brazil)
• Famili Geoemydidae (Kura-kura daun, kura-kura box Asia)
• Famili Testudinidae (Kura-kura darat)
• Superfamili Trionychoidea
• Famili Adocidae (punah)
• Famili Carettochelyidae (Kura-kura moncong babi)
• Famili Trionychidae (Labi-labi)
3.      Subordo Pleurodira:
• Famili Araripemydidae (punah)
• Famili Proterochersidae (punah)
• Famili Chelidae (Kura-kura leher panjang Austro-American)
• Superfamili Pelomedusoidea
• Famili Bothremydidae (punah)
• Famili Pelomedusidae (Kura-kura sideneck Afro-American)
• Famili Podocnemididae (Yellow Spoturtleted T)
 
Mengutip dari:

 

Selasa, 25 Juni 2013

Tips Merawat Kura-Kura Darat (Turtoise)


Salam Hangat Dagaker,

        Sebelum kita menelaah lebih dalam bagaimana tips merawat kura-kura darat, mari kita telaah lebih dahulu taxonomy dari kura-kura ini. Bagi kalangan reptile mania, berdasarkan tempat hidupnya kura-kura terbagi menjadi 3 golongan, yaitu:

1.    Turtoise (Kura-Kura Darat), yang biasa hidup di darat.

2.    Turtle (Kura-Kura Laut), yang biasa hidup di air (laut).

3.    Terrapin (Kura-Kura Air Tawar), yang biasa hidup di darat maupun di air (tawar).

        Pemeliharaan kura-kura golongan tortoise memang lebih membutuhkan perhatian ketimbang kura-kura golongan terappin, namun saat ini Dapoer Glagah akan menyampaikan beberapa tips untuk memelihara kura-kura golongan Turtoise:

A. Kandang :

·       Usahakan ada sinar matahari pagi yang masuk melewati ½ bagian dari lantai kandang, kura-kura suka sekali berjemur.

·       Pastikan kandang aman dari anjing, kucing atau tikus.\

·       Untuk konstruksi kandang dan perlengkapan pastikan alas kandang yang terbaik adalah semen,karpet tanpa bulu, lantai keramik / licin sebaiknya dihindari digunakan pada kura kecil.

·       Dilarang menggunakan pasir atau serabut kayu hamster.

·       Kandang untuk 1 ekor kura 10cm minimal 60X40X15cm, (tempat donat plastik beli diMAKRO). Aquarium tidak disarankan untuk memelihara kura darat karena kurang sirkulasi udara dan rawan kelembaban tinggi

·       Gunakan alas gelas untuk tempat makanan.

·       Lampu pijar 15 watt dapat digunakan pada malam hari, khususnya pada musim penghujan untuk mencegah pilek, kura kecil < 5 cm wajib disinari 24jam ( jaga jarak lampu)

B. Makanan Turtoise :

·         Makanan diberikan antara jam 09.00 WIB dan 14.00 WIB

·         Berikut pengelompokan makanan untuk tortoise :

(Keterangan = * tersedia di super market)

4 = sebaiknya sering di berikan
3 = seminggu sekali / diberikan jarang
2 = sebaiknya jangan diberi atau sekali sebulan
1 = DILARANG

Remarks
Level
4
3
2
1
Tanaman
Kaktus oputia (kaktus centong) Selada gado-gado Keluarga sawi Bunga Kol
Daun dan bunga sepatu (hibikus) Tomat (pak coy, putih) Broccoli
Daun lidah buaya Taoge Buah-Buahan Keluarga Bayam
Kailan, Wortel & Labu Putih / Kuning Kacang Kapri & Ercis Kacang Panjang Lobak & Kecipir
Selada Air, Kangkung &  Labu Zukini Buncis & Kubis   Daun Singkong
Daun+Bunga kenikir & Daun Semanggi     Daging Hewani
Daun Kacang & Daun Pakis      
Jagung & Mentimun      
Resiko
N/A
Over protein, menyebabkan pyramiding
Rawan gangguan pencernaan
Tidak Dapat
di cerna

C. Tips membeli Turtoise :

·       Sebaiknya membeli kura pada siang hari dimana kura-kura masih aktif bergerak dan mau makan.

·       Beri sedikit sayuran dihadapannya bila kura merespons maka dapat dipastikan kura tersebut sehat, tetapi adakalanya kura takut makan bila ada orang

·       Letakkan kura dibawah sinar matahari, bila langsung berjalan berarti OK , amati cara berjalannya tegap atau dengan kaki diseret.

·       Karapak (tempurung) = amati setiap ruas tepi bila ada yang patah atau terkelupas, mata = bening dan terlihat “bersemangat, hidung = kering dan tidak terdapat ingus (pilek) & kaki dan kuku = pada umumnya kuku depan berjumlah 5 dan belakang 4 buah, kuku yang hilang tidak akan tumbuh

·       Rasakan berat kura “mantap” sangat ringan mengindikasikan kurang makan atau stress

·       Motif = khusus untuk Geochelone elegans (bintang) dan Geochelone radiata , keserasian garis dan tebal garis kuning sangat mempengaruhi harga.


D. Perawatan minggu pertama

·       Beri makanan manis (buah=pepaya) atau sayuran berair (labu) untuk mencegah dehidrasi dan meningkatkan nafsu makan, bila terlihat stress dan lemas berikan 1-2 tetes air gula 3X sehari dengan menggunakan pipet ( beli di apotek).

·       Semua makanan harus dalam kondisi segar dan dalam potongan kecil, bila perlu sediakan 2-3 macam sayur sekaligus.

·       Jemur 5 menit sehari , beri lampu pijar 15 watt di waktu malam.

·       Hendaknya jangan terlalu sering dipegang atau dibuat mainan dalam seminggu.

·       Peliharalah kura dalam ukuran yang sama

·       Bila kura anda tidak mau makan selama 1-3 hari atau terlihat takut orang pada hari pertama pemeliharaan itu adalah wajar.

E. Tips perawatan baby kura Turtoise < 6cm

·         Semua sayuran sebaiknya digiling / blender, buang sebagian kandungan airnya

·         Sayuran diganti min 3X sehari 07.00 WIB ; 10.00 WIB ; 14.00 WIB

·         Lampu pijar 25watt 24jam (jaga jarak), sinar matahari 5 menit sehari.

·         Populasi jangan terlalu padat & hindari terlalu sering dibuat main

·         Beri serbuk tempurung cumi 1Gr/minggu

·       Tuangkan air dalam ember kira-kira ½ dari tinggi kaki atau sebatas rahang bawah, rendam selama +- 5 menit , angkat dan keringkan dengan handuk

·        Manfaat berendam air 1 X seminggu: memperlancar buang air besar & mencegah dehidrasi.